Membuatku terpisah jauh dari sisimu
Entah siapa yang mendorongku
Aku tersadar dalam posisi terjatuh
Hal pertama yang ku lihat saat berusaha bangkit berdiri
Ya, itu kau
Melihat uluran tanganmu
Dengan cepat ku terima bantuanmu
Kau hanya diam
Diam penuh kekhawatiran
Kau hanya diam
Diam penuh kekhawatiran
Kini kau berjalan didepanku
Menuntunku
Seakan aku anak kecil yang lemah dan tak bisa berbuat apa-apa
Aku menurut
Saat terjatuh aku memang kesakitan
Tapi aku tak ingin terlihat lemah
Juga tak ingin membuatmu semakin khawatir
Malam sudah semakin pekat
Penonton pun berhamburan
Sebelumnya aku berpikir bahwa aku akan melawatkan acara penutupnya
Kembang api
Ternyata tidak
Kau menuntuku menyebrangi padatnya jalan
Sembari terus memegang tanganku
Lalu tiba tiba kau berhenti
Tak banyak bicara
Hening
Kemudian kau menatapku
Tersenyum
Lalu mengarahkan pandangan ke langit
Memberi isyarat bahwa "ini yang kau tunggu bukan?"
Aku mengerti
Lalu tersenyum
Betapa indah malam itu
Gemerlap kembang api yang berkilauan terekam jelas di bola mataku
Tak terasa aku larut dalam gemerlap itu
Pertunjukan pun usai
Penonton memberi tepuk tangan dengan girang
Kau kembali menarik tanganku
Kembali menyusuri jalan
Kembali berkumpul dengan rombongan
Pertanda semua harus berakhir
Terakhir
Aku melihatmu menghilang
Larut di bawa sang malam
Satu yang ku minta
Tuhan, aku ingin melihat kembang api terindahku bersamanya..